Kami bertemu dan saling kenal sebagai senior dan junior selama tiga tahun disalah satu pesantren tapi tidak kenal dekat, bahkan tdak berkomunikasi.

Setelah tamat pesantren, saat itu pula kami sudah tidak pernah bertemu dan tidak ada komunikasi sama sekali. Sekian lama kami bergelut dengan urusan masing-masing, ternyata menjadi awal dari perjumpaan kita kembali, secara kebetulan kami bertemu di luar kota tepatnya di Jakarta, walaupun pertemuan begitu singkat namun rupanya berharga.

Terhitung lama menata hati untuk menemukan dan dipertemukan oleh tambatan hati yang diridhoi Allah, bersama dengan drama tawa dan air mata kami belajar memperbaiki diri dan saling memantapkan hati tanpa ada komunikasi satu sama lain tapi dengan support orang-orang terdekat, mereka memilih untuk menyatukan kami atas izin Allah. Proses lamaran di bulan Mei terasa begitu cepat hingga tidak lama lagi hari bahagia yang kami nantikan akan segera tiba.